[ Halaman muka ] [ Tentang kami ] [ Email kami ] [ Buku tamu ] [ Arsip ] |
|||||
|
|||||
UNTUK MENGGAPAI CITA-CITA DIBUTUHKAN PENGORBANAN(Sebuah
surat tanda simpati untuk anggota HMM di Kairo) oleh: T.RIZAL NURDINGUBERNUR
DAERAH TINGKAT I SUMATERA UTARA ASSALAMU’ALAIKUM
WARAHMATULLAHI WABARAKATUH,
Ketika surat ini ditulis mungkin sebahagian besar anak-anak kami
atau adik-adik kami sedang bergumul dengan terik panasnya padang pasir
atau sedang memandang dan mengagumi salah satu peninggalan peradaban besar
manusia dimasa lalu; piramida dan sphinks atau juga mungkin sedang risau
atau gundah diterpa oleh semilir angin kerinduan terhadap tanah kelahiran,
tanah tumpah darah, tanah tempat dibesarkan yaitu suatu negeri yang elok
tanah air kita Indonesia.
Andainya kerinduan seperti itulah yang sedang melanda sanubari anda
semua sesungguhnya hal tersebut bukanlah sebuah dosa karena memang setiap
orang akan dilanda rasa rindu rumah (homesick) yang parah apabila ia jauh
dari rumah. Namun membiarkan diri hanyut dan terperangkap dalam kerinduan
juga bukanlah pekerjaan bathin yang bermanfaat, karena kerinduan hanyalah
bahagian dari permainan emosi semata.
Saya sepenuhnya menyadari selain dilanda rasa rindu, kalian juga
menghadapi berbagai persoalan sosial ekonomi di negeri seribu menara ini.
Berbagai kesulitan dibidang keuangan ditemui,
adaptasi budaya harus dilaksanakan, hambatan bahasa harus diatasi,
berbagai rintangan harus dilewati. Namun kesemuanya itu anggaplah sebagai
bahagian dari proses menuju kematangan dan pendewasaan diri karena
"penderitaan" dan "kesulitan" dalam menuntut
ilmu sesungguhnya merupakan bahagian dari "biaya" yang harus
dibayar. Ingatlah riwayat orang-orang besar juga dipenuhi dengan
berbagai kesulitan dan penderitaan dalam perjalanan hidupnya.
Selanjutnya haruslah diingat, andainya anggapan saya tentang
berbagai kesulitan yang kalian hadapi tersebut mengandung kebenaran,
hendaklah dipahami bahwa hal tersebut merupakan konsekwensi logis dari
keputusan dan pilihan kalian yang diambil dengan penuh kesadaran
untuk menambang ilmu dinegeri yang kaya akan sejarah ini. Karenanya sejak
dini kalian semua telah dapat memperhitungkan dengan matang semua
kesulitan yang ada dan jiwa kalian harus tetap membara semangat kejuangan
untuk kelangsungan kehidupan (struggle for life), dan camkanlah pepatah
arab yang terkenal itu."Siapa yang bersungguh-sungguh akan
mendapat".
Adik-adik
dan anak-anak kami yang saya sayangi, Sesungguhnya
sejak dari dulu disebahagian masyarakat kita telah tertanam obsesi besar
ingin menyekolahkan anaknya untuk memperdalam pengetahuan agama dilembah
sungai Nil ini. Bagi kalian hal tersebut bukan lagi hanya merupakan
sebatas obsesi belaka, tapi secara nyata telah kalian jalani. Karenanya
pergunakanlah kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya serta timbalah
ilmu sebanyak-banyaknya yang kelak akan kalian sumbangkan untuk masyarakat
ditanah air kita. Saya
menyadari ada sebahagian besar mahasiswa kita yang baru belajar diluar
negeri merasa enggan untuk pulang terlebih-lebih karena sekarang ini
kehidupan perekonomian negara dan bangsa kita sedang kurang menggembirakan
dan juga karena dibeberapa daerah ditanah air terjadi kerusuhan sosial.
Untuk mengurangi kesulitan ekonomi, pemerintah dan bangsa kita
sedang berusaha keras untuk mengatasinya yang kita harapkan dalam waktu
yang tidak terlalu lama masalah-masalah tersebut akan dapat ditanggulangi.
Beberapa
langkah besar dan strategis dibidang politik telah dimulai antara lain
seperti: pemilihan umum yang dilaksanakan
secara jujur dan adil tanpa intervensi pemerintah, adanya kebebasan pers
serta pemberdayaan lembaga legislatif.
Pemilihan umum yang dilaksanakan tanggal 7 Juni 1999 sepenuhnya
telah terlaksana berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi yang universal. Hal
ini juga diakui oleh Lembaga/Badan Internasional maupun Nasional yang
memantau pelaksanaan Pemilu dinegara kita.
Hal lain yang juga menggembirakan dalam kehidupan demokrasi ialah
adanya kebebasan pers sehingga kontrol
sosial masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan sudah semakin
kuat. Sekarang ini betapapun hebatnya kritik yang disampaikan pers
terhadap pemerintah namun tidak ada surat kabar yang di breidel dan kalau
diduga ada pelanggaran maka penyelesaiannya selalu ditempuh melalui jalur
hukum.
Beberapa undang-undang yang diterbitkan seperti Undang-Undang Nomor
4 Tahun 1999 Tentang Susunan
dan Kedudukan Majelis
Permusyawaratan, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah telah memberi kewenangan yang lebih besar kepada lembaga legislatip
untuk mengawasi dan mencermati pelaksanaan tugas-tugas eksekutip.
Selanjutnya melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 Tentang
Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah telah memberikan kewenangan
yang lebih besar kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi serta untuk
mengelola sumber daya alam yang dimilikinya.
Hal-hal tersebut merupakan bahagian dari penguatan fondasi yang
dibutuhkan menuju Indonesia Baru yang dicita-citakan.
Adik-adik dan anak-anak kami yang saya cintai, Mungkin
kalian akan bertanya dalam situasi sulit bangsa kita dewasa ini dimana
peran kalian kalau kembali ke tanah air. Tidak
berlebihan kalau saya nyatakan bahwa kehadiran kalian kembali ke tanah air
sesudah menimba ilmu di negeri ini sangat kami harapkan mengingat salah
satu hal yang penting yang harus dilaksanakan bangsa kita ialah membangun
moral bangsa.
Semua kita sekarang merindukan agar sikap hidup dan tingkah laku
bangsa kita penuh dengan kesantunan, keramahtamahan serta kedamaian dan
menjauhi budaya kekerasan dan radikalisme, mendambakan genersi muda yang
tangguh dan mencintai ilmu pengetahuan, berakhlak mulia, menghormati orang
tua, tidak menggunakan obat-obat terlarang dan berbahaya, tidak menjadikan
tawuran antar pelajar sebagai kegemaran. Kita juga mendambakan sikap orang
tua yang selalu mengayomi anak-anaknya, menjadi panutan karena sifat dan
tindakannya yang penuh keteladanan dan kearifan serta memberi ruang
kebebasan bagi anak-anaknya untuk tumbuh
dan berkembang sesuai dengan cita-citanya masing-masing yang
didasarkan kepada nilai-nilai agama yang dianutnya.
Untuk mewujudkan kesemua hal itulah kami semua mendambakan
kehadiran kalian kembali ketanah air. Bergegaslah untuk pulang apabila
studimu telah selesai. Kalian harus memilih kembali pulang karena
sebagaimana yang dinyatakan pepatah lama: "BIARPUN HUJAN EMAS
DINEGERI ORANG, HUJAN BATU DINEGERI SENDIRI, KITA TETAP MEMILIH NEGERI
KITA". Kita harus memlih ngeri sendiri karena bagi kita, negeri yang
bernama Indonesia merupakan rumah kita yang asri dan manis (My home is my
sweet home) dan untuknyalah kita berbakti.
Selanjutnya dipenghujung surat ini perkenankan saya menitipkan
beberapa pesan dan harapan untuk kalian semua : Pertama;
Gunakanlah kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya untuk menimba ilmu
sebanyak-banyaknya. Kedua;
Pergunakanlah waktu seefesien mungkin dan jangan terlena dengan berbagai
hal yang tidak bermanfaat. Ketiga;
Jangan mudah menyerah dan berputus asa menghadapi berbagai kesulitan yang
dialami. Keempat;
Jadikan rindu rumah, rindu orang tua sebagai pemicu semangat untuk lebih
cepat menyelesaikan pelajaran. Ingatlah orang tuamu juga bersusah payah
untuk menyekolahkan kalian. Kelima;
Tunjukan budi pekerti yang luhur dan terpuji karena sesungguhnya kalian
semua merupakan "duta bangsa kita" dinegeri orang. Keenam;
Petiklah hal-hal yang positif yang terkandung didalam kekayaan budaya
bangsa Mesir ini.
Demikianlah harapan dan pesan saya semoga do'a para orang tua dan
do'a kami semua akan menjadikan kalian sebagai insan yang berguna untuk
agama, bangsa dan negara kita. Wassalamu'Alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh, Dari
saya kakakmu/Orang tuamu, T.RIZAL NURDINGUBERNUR
KEPALA DAERAH TINGKAT I Sumatera
Utara
________________________________________________________ Surat tanda simpati ini dimuat dalam buletin Generasi HMM Tahun 2000
home
|
|
||||
[ Halaman muka ] [ Tentang kami ] [ Email kami ] [ Buku tamu ] [ Arsip ] |
|||||
|