[ Halaman muka ]      [ Tentang kami ]      [  Email kami ]     [ Buku tamu ]     [ Arsip ]

>>>Artikel

 

Giliran Siapa ?
Oleh Syams Qomar

 

"Patah tumbuh hilang berganti",
Mungkin itulah semboyan yang paling sering kita lihat dan dengar selama ini. Kalau diperhatikan patah tumbuh hilang berganti hanyalah kalimat yang sederhana namun jika didalami makna dan artinya sangatlah luas.

 

Kehidupan manusia yang selalu berubah dan berganti setiap harinya menjadikan kalimat diatas menjadi barometer kehidupan. Pergantian posisi dan kedudukan selalu diakhiri dan diawali oleh sebuah periode dan masa. Dari awal berdirinya HMM tahun 1996 kekeluargaan kita sudah mengalami delapan kali pergantian posisi ketuanya. Dan keberadaannya juga ditengah-tengah mahasiswa Kairo dapat diperhitungkan dari segi akademis, organisasi maupun hal lainnya.

 

Namun hal tersebut bukanlah saja atas kerja berat sang ketua semata yang memegang tampuk pimpinan, tapi hasil kerja nyata seluruh anggota yang ada. Sejak awal berdirinya sosok ketua yang timbul ataupun yang naik keatas permukaan adalah seorang yang punya andil besar dan perhatian yang baik terhadap jalannya roda organisasi, tanpa memandang tua ataupun muda sosok yang akan memimpin.

 

Setelah hampir setahun penuh satu periode dijalani, persaingan dan perdebatan balon ketua HMM akan kembali memanas . Dan dua tahun berturut-turut kursi ketua diduduki angkatan 96 dan 97 apakah hal ini akan terulang ? mungkin sebagian mata memandang apakah regenerasi di HMM sudah putus ? atau kemana orang-orang mudanya ? 

 

Sepertinya bukan hilang atau terputus namun bisa saja karena ada persaingan yang kuat dan masih semangatnya orang-orang yang lebih awal datangnya untuk menjalankan roda organisasi di tubuh HMM. Tapi bisa jadi sebaliknya dan dikarenakan minimnya pengalaman berorganisasi kaum muda sehingga masih canggung untuk mencalonkan diri sebagai ketua.

 

Melirik dari kenyataan yang ada sekarang ini sepertinya pernyataan diatas tidak bisa dianggap sebagai barometer untuk mengatakan putusnya generasi ditubuh HMM. Kenyataan terbalik yang terjadi selama ini mengatakan bahwa yang aktif dan hadir disetiap acara itu justru anak-anak milenium yang datangnya diakhir dan diawal tahun 2000. nah jika kenyataannya demikian mengapa tidak mencalonkan diri saja ? permasalahannya bukanlah diniat atau dikeberanian semata, namun mencakup kemampuan, pengalaman juga keberanian. 

 

Seorang yang maju untuk menjadi calon ketua baik mencalonkan diri ataupun dicalonkan paling tidak sudah memenuhi syarat-syarat yang termaktub. Katakanlah syarat-syarat yang disyaratkan untuk menjadi seorang ketua itu sudah optimal dan cukup tapi apakah semua orang yang memenuhi syarat itu layak ? sepertinya pertanyaan ini terjawab dan akan dijawab oleh Jumhur yang akan memilih atau tidah memilih orang tersebut. Banyaknya suara yang diperoleh seseorang dalam pemilihan secara tidak langsung anggota telah mempercayainya sebagai calon pemimpin yang cocok.

 

Untuk memperoleh atau mendapatkan kepercayaan dari seorang manusia bukanlah hal yang gampang dan mudah. Biasanya seorang calon pemimpin akan mencoba menarik dan mengambil kepercayaan orang terhadapnya dengan mengobral segudang program, sejumlah rencana dan sedikit kemudahan dalam kampanye, tapi apakah cukup dengan hal tersebut?.

 

Berbeda dengan hal kita disini yang hanya dalam jumlah kecil dan bersifat kekeluargaan. Anggaplah semua atau sebagian besar orang-orang yang disekitar kita ini sudah saling percaya lantas dengan apalagi untuk memperoleh suara dari mereka ? pergaulan yang merata dan luas diseluruh tingkat usia dapat membuat kita semakin percaya bahwa antara dua belah pihak ada keakraban, dan keakraban yang ada akan timbul rasa saling percaya satu sama lainnya. 

 

Namun apakah dalam kekeluargaan kita ini sudah terdapat keakraban yang baik disemua golongan ? Sepertinya sebelum rapat anggota bergulir kita hampir mengetahui siapa yang bakal jadi Supir ataupun Masinis ataupun Pilot dikekeluargaan kita ini. Tapi apakah sosok yang bakal hadir nanti merupakan kaum tua ( orang yang datang sebelum masa krisis ) ataupun kaum muda ( orang yang mendarat setelah krisis moneter ) kita tunggu aja bersama.   Wallahu A'lam bi al Showab

 

_______________________________________________________

Dimuat di buletin Generasi HMM Edisi V Thn I Sya`ban - Ramadhan 1423 H / Oktober - Nopember 2002 M.

 

 

home 

 

 

[ Halaman muka ]      [ Tentang kami ]      [  Email kami ]     [ Buku tamu ]     [ Arsip ]

© Himpunan Mahasiswa Medan Mesir 2002

     Silakan menyalin atau mengutip isi atau sebagian dengan mencantumkan sumber HMM Online

Kirim artikel/saran/kritikan 

Kontak Webmaster